Ekonomi - / Senin, 26 September 2011 14:54 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat menemui pimpinan DPR. Mereka meminta DPR membantu mendesak pemerintah merevisi kontrak karya PT Freeport.
"Sampai saat ini, kita hanya kebagian satu persen dari keuntungan yang didapat perusahaan tersebut dari penambangan emas. Untuk itu, kami minta DPR mendorong renegosiasi dan DPR harus berani melakukannya" ujar Sekjen Indonesian Human Right Committe For Social Justice (IHCS), yang didampingi Ray Rangkuti (Lingkar Madani), Masinton (RepDem) saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (26/9).
Gunawan mengatakan, karyawan PT Freeport sendiri sedang melakukan mogok kerja dan sudah berlangsung sebelas hari. Mereka menuntut kenaikan upah yang kecil. Lebih jauh soal kontrak karya, Gunawan menuturkan di tengah Indonesia kesulitan mencari penerimaan besar bagi negara, kekayaan alam malah dikuasai asing. Apalagi PT Freeport melanggar ketentuan hukum.
Gunawan menceritakan di dalam kontrak karya I Freeport, tidak ada kewajiban perusahaan untuk membayar royalti emas. Namun, setelah ketahuan bahwa Freeport menambang emas, baru dalam kontrak karya II Freeport wajib membayar royalti emas sebesar satu persen. Lantas, kemudian muncul PP Nomor 45 Tahun 2003 yang mengatur royalti emas sebesar 3,75 persen.
"Sesungguhnya lebih rendah dibandingkan negara-negara Afrika. Namun ternyata oleh Freeport PP tersebut hingga kini tidak berlaku untuk Freeport," katanya.
Anggota DPR sendiri pernah mempertanyakan hal ini. Presiden pun pernah membahas renegoisasi kontrak karya pertambangan. "Tapi semuanya belum ada yang kongkrit. Perkembangan di pengadilan kasus tersebut mediasi antara IHCS, Freeport, Menteri ESDM, Presiden dan DPR,"terangnya.
Oleh sebab itu, ia meminta DPR menggunakan memontum ini bersama pemerintah. "Melakukan renegosiasi kontrak karya pertambangan,"tandas dia.
Sementara itu Pramono menyatakan DPR hanya bisa menjadi fasilitator antara PT Freeport dan para karyawan. "Agar mogok bisa berhenti, karyawan tidak melakukan tindakan kekerasan dan dari PT Freeport tidak melakukan provokasi."Pungkasnya.(Andhini)
http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/09/26/66080/DPR-Diminta-Desak-Pemerintah-Revisi-Kontrak-Karya-Freeport
Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM), priode 2011-2016. Sekretariat: Jalan Cikini-I nomor 3-B, Menteng, Jakarta Pusat, Tel/Fax.+62.21.3922725, Email: dpn.repdem@gmail.com
USIR FREEPORT DARI INDONESIA !! (GANYANG NEKOLIM)
- Antara Freeport dan Bencana Kelaparan di Papua
- Aksi 10 Nov 2011: (Berita Gambar) Poster Bung Karno USIR FREEPORT !!
- Aksi 10 Nov 2011: Pemuda dan mahasiswa Aksi Usir Freeport
- Aksi 10 Nov 2011: Hari Pahlawan Diperingati dengan Aksi Usir Freeport
- Aksi 10 Nov 2011: Aksi Bersama Gelar Demo Usir Freeport
- Aksi 10 Nov 2011: Bersama USIR FREEPORT dari Bumi Indonesia
- Aksi 02 Nov 2011: Repdem 'Goyang' Kantor Freeport
- Aksi 02 Nov 2011: Relawan Perjuangan Demokrasi Gelar Aksi Usir Freeport
- Aksi 02 Nov 2011: (Berita Foto) USIR FREEPORT !!
- Aksi 03 Oktober 2011: REPDEM: USIR FREEPORT !!
- Audiensi ke DPR 26 Sept 2011: DPR Diminta Desak Pemerintah Revisi Kontrak Karya Freeport
- Repdem: ” USIR FREEPORT DARI INDONESIA” !
- REPDEM TUNTUT FREEPORT DIBUBARKAN
- BERTELANJANG DADA DEMO FREEPORT
- Repdem: Hentikan Freeport !!
- Kehadiran Freeport Sumber Masalah Bagi Rakyat Papua
- Hentikan Pendekatan Militeristik di Papua !!
- Pendekatan Militer di Papua Dinilai Gagal
- PT Freeport Sumber Masalah Rakyat Papua
- Repdem Nilai Ada Tiga Persoalan Besar di Papua
RAPIMNAS REPDEM
Sunday, October 02, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)